Hebat! Program Pembangunan Infrastruktur Jokowi Perkuat Semangat Kebinekaan
Jakarta - Realisasi pembangunan infrastruktur yang digencarkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membawa dampak positif yang sangat besar. Salah satunya menguatkan semangat kebinekaan masyarakat.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kartika Nur Rahman mengatakan nilai kebinekaan yang terus terjaga baik tidak terlepas dari komitmen pembangunan Jokowi.
“Jelas bahwa Presiden Jokowi sering sekali menyampaikan terkait bagaimana kita bisa merawat kebinekaan sekaligus merawat solidaritas,” kata Kartika.
Dia menuturkan kesuksesan Jokowi menjaga kebinekaan hingga periode kepemimpinan kedua menunjukkan hadirnya sebuah pemerintahan yang solid. Dalam arti kokoh bersatu mengutamakan kepentingan rakyat.
Untuk itu dirinya memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Jokowi sampai saat ini. Dia menilai, melalui prinsip solidaritas yang dipegang teguh Jokowi, kebinekaan bangsa akan terus terjaga.
“Jadi kebinekaan itu dirangkai dalam sebuah solidaritas bersama seperti sebuah bangsa. Itu saya pikir menjadi hal penting dalam kita menghadapi perbedaan ini,” tutur Kartika.
Karenanya, sudah menjadi tugas bersama untuk komitmen merawat kebinekaan. Terlebih lagi di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.
“Karena kebinekaan ini sesungguhnya sifat natural dari bangsa ini. Nah Kalau tidak diikat dengan solidaritas pasti akan tercerai berai. Itu hal penting yang disampaikan oleh Pak Jokowi,” ucapnya.
Jokowi perintahkan Menteri PUPR memfokuskan program kerja pada tahun depan pada tiga fokus utama.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pada 2023, perencanaan program kerja di Kementerian PUPR akan difokuskan pada tiga hal yakni untuk meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur, fokus pada OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi), dan fokus pada program prioritas.
“Saya ingin menyampaikan kembali pesan Presiden Joko Widodo pada Hari Bakti PU ke-76, bahwa ke depan kita harus membangun lebih banyak lagi infrastruktur yang lebih berkualitas, yang smart dan ramah lingkungan, yang membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, keterhubungan antar daerah, dan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitas untuk mewujudkan Indonesia Maju,” ujar Basuki
Basuki mengatakan dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depan kualitas infrastruktur harus benar-benar menjadi perhatian karena tuntutan dan harapan publik yang semakin tinggi. Upaya mewujudkan infrastruktur berkualitas harus dimulai dari pemenuhan readiness criteria dan perencanaan yang berkualitas.
Sementara itu, Basuki menuturkan infrastruktur yang telah tuntas terbangun harus segera dioperasikan setelah lulus dari tahapan uji coba yang diperlukan, misalkan pasar, jalan dan jembatan yang telah laik fungsi dapat segera dioperasikan.
“Semua infrastruktur yang sudah dibangun harus segera dioperasikan, tidak hanya dioperasikan tetapi juga dipelihara seperti pasar-pasar yang sudah dibangun Kementerian PUPR,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kementerian PUPR, katanya, sesuai dengan arahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk memprioritaskan dukungan terhadap 118 kawasan yang dikembangkan pada 2023.
“Jangan lupa kita juga diarahkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membantu penanganan kemiskinan ekstrem, melalui pembangunan sarana prasarananya seperti rumah layak huni dan sanitasi,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur masif dan konsisten di era Jokowi bertujuan untuk meningkatkan konektivitas (jalan tol), peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta sebagai penunjang aktivitas ekonomi.
Hingga saat ini, total pembangunan tol telah mencapai 2.042 km, sedangkan pembangunna nontol mencapai 5.515 km. Selain itu, pembangunan proyek bandara telah mencapai 16 bandara dan 38 bandara mendapatkan perbaikan. Pembangunan proyek Pelabuhan juga dioptimalisasi dengan 18 pelabuhan baru dan sebanyak 128 pelabuhan mengalami perbaikan.
Presiden Joko Widodo telah mengedepankan konsep Indonesiasentris, pembangunan tidak hanya berpusat di pulau Jawa dan Sumatra, contohnya pembangunan IKN di Kalimantan serta jalan tol di Sulawesi dan Papua.
“Sebelumnya, pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan tol sepanjang 189,2 km diselesaikan setelah pembangunan sepuluh tahun. Saat ini, presiden Jokowi mendorong pembangunan tol sepanjang 1.540 km di seluruh Indonesia yang mampu diselesaikan dalam tujuh tahun,” demikian terang Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, Jakarta Pusat, Senin (19/09/2022).
Tak hanya pembangunan infrastruktur jalan tol, konstruksi bandara juga turut dipercepat. Percepatan konstruksi bandara turut didorong oleh presiden Jokowi yang mana hingga saat ini, terdapat 29 proyek bandara yang dapat diselesaikan dan 9 konstruksi ditargetkan akan rampung pada tahun 2023. Hal ini merupakan peningkatan karena sebelumnya, hingga tahun 2014, hanya terdapat total 24 pembangunan proyek bandara di Indonesia.
“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi. Setiap pergantian Presiden tentu seharusnya ada peningkatan dalam berbagai sektor seperti penyediaan air bersih, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan Posyandu),” jelas Usman.
Berkaitan dengan ketersediaan air bersih, Dirjen Usman Kansong turut menyampaikan bahwa proyek pembangunan bendungan juga turut dioptimalkan pada masa pemerintahan presiden Jokowi. Hingga saat ini, terdapat 12 proyek bendungan yang telah selesai dan 27 bendungan akan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Padahal, tahun sebelumnya hanya terdapat 14 bendungan yang selesai, sedangkan beberapa proyek bendungan yang lain tidak rampung.
“Pemerintah meneruskan pembangunan dari pemerintahan sebelumnya dan juga fokus pada infrastruktur yang langsung menopang aktivitas perekonomian masyarakat. Peningkatan infrastruktur membangun budaya tertib dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Usman.
Infrastruktur penopang aktivitas perekonomian masyarakat ini antara lain adalah adanya pembangunan jalan desa sepanjang 227.000 km, pembangunan embung sebanyak 4.500 unit, 71.000 unit irigasi, jembatan sepanjang total 1.300 meter, pasar desa sebanyak 10.300 unit, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebanyak 57.200 unit, penahan tanah sebanyak 62.500 unit, dan tambat perahu sebanyak 6.100 unit.
Selain itu, selama masa pandemi, Pemerintah melalui Kementerian Kominfo tetap menjalankan pembangunan infrastruktur digital seperti BTS dan satelit, serta tidak mengabaikan pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Komentar
Posting Komentar