𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝟏 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢, 𝐖𝐡𝐨𝐨𝐬𝐡 𝐀𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭 𝟓,𝟒 𝐉𝐮𝐭𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠

      


Hampir satu tahun beroperasi melayani rute Jakarta-Bandung, Whoosh telah mengangkut lebih dari 5,4 juta penumpang. Dari jumlah tersebut, sekitar 300 ribu merupakan penumpang internasional dari 159 negara.

"Dengan 48 perjalanan per hari, Whoosh telah menjadi solusi transportasi modern bagi masyarakat yang mengutamakan efisiensi waktu, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan," ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, pada Selasa (1/10/2024).

Eva menambahkan, kehadiran Kereta Cepat Whoosh juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan studi dari Universitas Indonesia, Whoosh berpotensi menghemat hingga triliunan rupiah melalui pengurangan biaya infrastruktur, kecelakaan, emisi kendaraan, dan bahan bakar.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Berdasarkan studi Polar UI, kehadiran Whoosh dapat mengurangi biaya kecelakaan sebesar Rp2,91 miliar per tahun, biaya perbaikan infrastruktur sebesar Rp19 miliar per tahun, emisi kendaraan sebesar Rp6,8 miliar per tahun, dan penghematan bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun. Penghematan ini didapat dari peralihan pengguna transportasi pribadi ke Whoosh yang lebih efisien.

Whoosh juga meningkatkan nilai kawasan sepanjang jalurnya, dengan tumbuhnya pemukiman baru dan pusat ekonomi di sekitar stasiun. Kawasan-kawasan ini memicu pertumbuhan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi wisata.

Aksesibilitas dan Pengembangan Kawasan

Menurut Eva, kehadiran Whoosh turut meningkatkan aksesibilitas. Dukungan pemerintah telah membuka akses tol baru, memperbaiki jalan nasional dan daerah, serta menghadirkan integrasi antarmoda yang memudahkan mobilitas masyarakat.

KCIC juga mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun Halim. Kawasan ini dirancang sebagai kawasan urban berintensitas tinggi yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal.

Sejak beroperasi komersial pada 17 Oktober 2024, Whoosh tidak hanya menjadi solusi transportasi cepat, tetapi juga mendorong pembangunan kawasan perkotaan modern, peningkatan nilai aset properti, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANJAR PRANOWO BERTEMU DUBES SINGAPURA BAHAS POTENSI KERJA SAMA “GREEN ENERGY” DENGAN JATENG

𝐏𝐫𝐨𝐲𝐞𝐤 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐥 𝐁𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐋𝐚𝐮𝐭 𝐈𝐊𝐍 𝐃𝐢𝐥𝐢𝐫𝐢𝐤 𝐊𝐨𝐫𝐞𝐚 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧

23 TAHUN MERANTAU DI LAMPUNG, MIMPI IMAM BERLEBARAN BARENG KELUARGA TERWUJUD BERKAT MUDIK GRATIS GANJAR PRANOWO